Model Kemeja Paling Laris di Marketplace: Trend, Fungsi, dan Daya Tarik Konsumen

Tredio.id - Kemeja merupakan salah satu jenis pakaian yang memiliki pasar luas dan stabil, baik untuk pria maupun wanita. Dalam beberapa tahun terakhir, marketplace seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, hingga TikTok Shop menunjukkan bahwa permintaan terhadap kemeja tidak pernah surut. Menariknya, dari sekian banyak model yang beredar, ada beberapa jenis kemeja yang secara konsisten menduduki posisi teratas sebagai produk terlaris.

Lalu, model kemeja seperti apa yang paling diminati oleh konsumen online? Artikel ini akan membahas tren kemeja paling laris di marketplace berdasarkan pengamatan desain, fungsi, dan strategi pemasaran dari para penjual.

layanan konveksi kemeja


1. Kemeja Flanel

Ciri Khas:

  • Motif kotak-kotak
  • Bahan tebal dan hangat
  • Cocok untuk suasana kasual atau semi-formal

Alasan Laris:

Kemeja flanel menjadi andalan karena fleksibel—bisa digunakan sebagai atasan biasa atau outer. Kesan maskulin dan “street style” membuatnya disukai oleh pria muda, pelajar, hingga mahasiswa. Harga yang terjangkau dengan variasi warna yang banyak juga menjadi daya tarik utama.


2. Kemeja Linen Lengan Pendek

Ciri Khas:

  • Terbuat dari bahan linen yang adem
  • Warna-warna netral seperti putih, krem, dusty blue
  • Potongan loose atau regular fit

Alasan Laris:

Tren gaya minimalis dan aesthetic membuat kemeja linen lengan pendek banyak dicari, terutama di musim panas atau untuk liburan. Banyak dipadukan dengan celana chino atau pendek untuk gaya “resort look”. Kemeja ini sangat populer di kalangan pembeli usia 20–35 tahun, baik pria maupun wanita.


3. Kemeja Oversize Unisex

Ciri Khas:

  • Potongan besar (oversize)
  • Bisa dipakai pria maupun wanita
  • Sering kali polos atau dengan motif sablon kecil di dada

Alasan Laris:

Kemeja oversize jadi tren karena nyaman dan cocok dipadupadankan dalam berbagai gaya, dari kasual, edgy, hingga Korean look. Model ini sangat digandrungi oleh generasi Z dan pembeli remaja. Banyak influencer dan selebgram menjadikan kemeja oversize sebagai item gaya wajib.


4. Kemeja Batik Slim Fit

Ciri Khas:

  • Motif batik kontemporer
  • Potongan mengikuti bentuk tubuh
  • Cocok untuk acara semi-formal atau kantor

Alasan Laris:

Kemeja batik slim fit tetap menjadi produk unggulan karena dipakai untuk berbagai keperluan, dari kerja kantoran hingga kondangan. Model slim fit memberi kesan modern, dan sering kali ditawarkan sebagai “kemeja batik kerja murah” di marketplace dengan promo bundling. Konsumen pria usia 25–40 menjadi target utama model ini.


5. Kemeja Putih Polos Formal

Ciri Khas:

  • Warna putih bersih
  • Tanpa motif
  • Bisa lengan panjang atau pendek

Alasan Laris:

Kemeja putih adalah item wajib untuk siswa, mahasiswa, pelamar kerja, hingga pekerja kantoran. Model ini termasuk “high demand” karena sering dibeli secara massal oleh sekolah, kampus, atau perusahaan. Meski terlihat simpel, kemeja putih tetap menjadi penyumbang volume penjualan terbesar di kategori kemeja.


6. Kemeja Pantai (Hawaiian Shirt)

Ciri Khas:

  • Motif floral, tropikal, atau abstrak cerah
  • Potongan loose
  • Terbuat dari rayon atau katun ringan

Alasan Laris:

Menjelang musim liburan atau event outdoor, penjualan kemeja pantai meningkat drastis. Desainnya yang berani dan ceria cocok untuk outfit santai dan travel. Banyak brand lokal menjual model ini dengan harga bersaing dan menjadikannya konten viral di media sosial.


7. Kemeja Kerja Wanita Model Tunik

Ciri Khas:

  • Potongan panjang seperti tunik
  • Bisa polos atau motif garis/lurik
  • Umumnya berbahan katun, rayon, atau toyobo

Alasan Laris:

Kemeja model tunik banyak dicari oleh wanita pekerja dan pengguna hijab. Selain nyaman, model ini memberikan kesan rapi dan tetap syar’i. Kemeja ini juga sering dibeli sebagai seragam komunitas atau kantor, sehingga punya permintaan besar secara kolektif.


Faktor yang Mempengaruhi Kemeja Laris di Marketplace

  1. Harga Kompetitif
    Model kemeja yang dijual antara Rp50.000–Rp150.000 lebih mudah laku, terutama jika tersedia dalam banyak pilihan warna dan ukuran.
  2. Desain Simpel namun Stylish
    Kemeja dengan desain bersih, warna netral, atau motif tidak berlebihan cenderung disukai karena mudah dipadupadankan.
  3. Foto Produk Menarik & Review Positif
    Seller yang menampilkan foto real (bukan hanya mockup), lengkap dengan review dan testimoni, biasanya punya daya jual lebih tinggi.
  4. Ketersediaan Ukuran Lengkap
    Model kemeja dengan size XS sampai XXL lebih diminati karena bisa menjangkau lebih banyak segmen konsumen.
  5. Fleksibilitas Pemakaian
    Konsumen cenderung memilih model kemeja yang bisa digunakan di berbagai kesempatan—kerja, kuliah, nongkrong, hingga kondangan.

Produksi Sendiri atau Beli dari Distributor: Mana yang Lebih Efektif?

Bagi pelaku usaha yang ingin menjual kemeja secara online di marketplace, ada dua jalur utama dalam mendapatkan produk: memproduksi sendiri (via konveksi) atau membeli stok dari distributor/grosir.

1. Produksi Sendiri Melalui Konveksi

Membuat kemeja dengan brand sendiri melalui layanan konveksi kemeja memberikan keuntungan besar dari segi kontrol desain dan kualitas. Anda bisa menentukan:

  • Model dan bahan yang digunakan
  • Desain label atau branding (private label)
  • Ukuran dan warna yang disesuaikan dengan pasar target

Namun, produksi sendiri juga membutuhkan perencanaan yang matang, seperti:

  • Modal awal untuk produksi minimal (MOQ)
  • Kerja sama dengan konveksi terpercaya
  • Manajemen stok dan risiko produk tidak laku

Model ini cocok untuk seller yang ingin membangun brand fashion sendiri atau ingin tampil unik di pasar.

2. Beli Stok dari Distributor atau Supplier Grosir

Jika Anda ingin mulai berjualan kemeja tanpa harus produksi sendiri, membeli dari distributor adalah pilihan praktis. Umumnya, distributor menyediakan:

  • Model kemeja yang sedang tren dan laris di pasaran
  • Harga grosir yang kompetitif untuk reseller
  • Dukungan katalog dan ready stock

Cara ini cocok untuk pemula yang ingin cepat mulai jualan tanpa risiko produksi. Namun, Anda akan memiliki keterbatasan dalam desain, margin keuntungan, dan kemungkinan produk yang sama juga dijual oleh banyak penjual lain.


Tips Memilih Konveksi atau Distributor Kemeja

  • Pastikan kualitas produk sesuai foto dan review
  • Cari mitra yang bisa memberikan reseller kit atau produk white label
  • Jika memproduksi sendiri, kunjungi workshop konveksi untuk melihat prosesnya
  • Pilih distributor yang konsisten dalam pengiriman, ketersediaan stok, dan variasi model

Kesimpulan

Model kemeja yang paling laris di marketplace tidak selalu bergantung pada tren mode semata, tetapi pada kombinasi antara kenyamanan, fungsi, desain, dan harga. Kemeja flanel, oversize, linen, hingga batik slim fit menunjukkan bahwa pasar Indonesia menyukai variasi yang luas dengan harga terjangkau.

Bagi pelaku usaha fashion, memahami model-model kemeja yang laris ini bisa menjadi acuan dalam menentukan stok, membuat konten promosi, hingga menetapkan harga kompetitif. Di tengah persaingan marketplace yang ketat, menjual kemeja dengan pendekatan tren, foto menarik, dan pelayanan cepat akan sangat menentukan kesuksesan penjualan

 

 

satria pixel

Tredio Ads Media

www.tredio.id